
Gaya balap rupanya masih menjadi kelemahan sebagian rider Indonesia yang turun di kelas supersport atau superbike. Butuh latihan teknis dan pelajaran lanjutan agar lebih memahami karakter motor besar di lintasan balap. Hal ini diakui pebalap muda Yamaha, M Fadhil.
Berkat latihan intens, rider Yamaha Riding Academy (YRA) ini lambat laun sudah mulai menguasai karakter supersport, bahkan dalam perkembangannya ia memiliki catatan latihan lebih cepat melintasi sirkuit.
"Syukur ikut beberapa kali latihan bisa dapat waktu 1,34.4 detik. Terakhir kan 1,36. Klau enggak cidera aku yakin bisa lebih cepat,"
ungkap pebalap yang baru-baru ini terkena cidera patah tangan.
Meski dirinya masih didera cidera, hal tersebut tak menghentikannya untuk berlatih. "Sayang kalau karena cidera enggak ikut berlatih. Aku
enggak mau ketinggalan teori dan praktik yang dikasih instruktur," ungkapnya.
Gaya balap memang masih menjadi kendala bagi pebalap Indonesia. Hal ini diakui Supriyanto, Manager Motorsport Yamaha
Indonesia. Menuru Supriyanto, adaptasi pebalap Indonesia dari motor kecil ke motor besar butuh waktu tidak sebentar. Pelajaran riding yang baik perlu diasah terus menerus agar pebalap dapat terbiasa.
Ke depan Fadhil yang sering menjadi instruktur safety riding pada ajang Yamaha Cup Race ini berharap dapat mengikuti YRA International di Jepang pada bulan Oktober nanti
Sekian berita Modifikasi terbaru dari kami mengenai Pebalap Akui Tidak Mudah Merubah Gaya Balap Bebek ke Supersport. Harapan kami artikel seputar Modifikasi yang berjudul Pebalap Akui Tidak Mudah Merubah Gaya Balap Bebek ke Supersport ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Berita Modifikasi untuk mendapatkan berita seputar Modifikasi setiap harinya.